Monday, June 3, 2013

6 Panggilan Tuhan


Rabu, 14 November 2012
6 Panggilan TUHAN


Introduksi
Keenam jenis panggilan adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan, biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun karakter negatifnya; passion, minat & kesukaannya; juga kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.

Tulisan ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam & terang - bagi dunia sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." - Kejadian 1:26


- RAJA
"Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu." - Amsal 25:2

"Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini." - Amsal 21:1

"Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu." - 1 Petrus 5:3

"Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya." - Wahyu 3:21

"Karena aku (hikmat) para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan." - Amsal 8:15

"Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah." - Amsal 14:28

"Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja." - Amsal 22:11

"Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah." - Amsal 16:10

"Wajah raja yang bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan hujan musim semi." - Amsal 16:15

"Karena titah raja berkuasa; siapakah yang akan mengatakan kepadanya: 'Apakah yang baginda buat?'" - Pengkotbah 8:4

Definisi Singkat
Panggilan Raja adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Raja dan Teladan dalam sebuah komunitas pelayanan. Panggilan dengan kandungan hikmat, pengertian, dan nasihat yang terkaya, melebihi kelima jenis panggilan lainnya. Menggambarkan secara lengkap kemuliaan dari tujuan Tuhan yang semula.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Salomo bin Daud; raja-raja Yehuda, raja-raja Israel

Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Raja adalah seorang yang kharismatis, visioner - mampu mengenali sebuah potensi yang bahkan masih tersembunyi bagi kebanyakan orang namun terlihat jelas baginya - entah itu dalam diri seseorang maupun atas suatu perkara lainnya (potensi alam, potensi bisnis, dan sebagainya), strategik & terencana, hati & pikirannya bijaksana, berwawasan luas dan sangat siap atas berbagai kemungkinan dalam berbagai perkara. Karena tipe Raja yang gemar menyelidiki segala sesuatu maka tidak ada sesuatu yang mengherankan maupun sesuatu yang baru baginya.

Kharisma dan segala kekayaan batiniah bawaannya menyebabkan Raja secara natural mulai memimpin orang-orang di sekitarnya, mulai dari komunitas yang kecil hingga komunitas yang lebih besar. Hikmat dan pengertian sudah seperti tertanam di dalam dirinya sejak lahir.

Cara Raja Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Raja memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, hati hamba (Hineni), rendah hati, murah hati, mudah mengampuni, menghargai dengan benar hal-hal yang bahkan kelihatan remeh atau kecil, memiliki kepedulian di atas rata-rata, memiliki kewaspadaan di atas rata-rata. Raja adalah panggilan yang pada destiny-nya akan memiliki segalanya dan jatahnya yang terbesar dibanding kelima panggilan lainnya, itulah sebabnya tuntutannya juga paling besar. Kuasa & kuasa perkataan Raja, pada level tertentu, sangat menetukan segala sesuatunya. Ketika Tentara harus tampil di garis depan, maka Raja tampil di atas dan juga di bawah. Raja adalah perencana yang terlaksana, sementara Tentara adalah pelaksana yang terencana.

Panggilan Raja ini sebenarnya sangat menjebak, harus dibedakan antara Panggilan Raja dengan Level Raja. Orang yang memiliki panggilan Raja belum tentu seorang Raja, namun orang yang mencapai Level Raja - apapun panggilannya - dialah yang dapat disebut Raja-Raja muda-Nya. Jadi sangat diharapkan bahwa Gereja dan orang-orang percaya tidak salah dalam panggilannya. Sebagai gambaran umum, komposisi masing-masing panggilan dalam suatu komunitas pelayan adalah sebagai berikut, Pilar 1-3%, Imam 4-6%, Pekerja 48-52%, Tentara 30-35%, Raja 4-6%, dan Mempelai 4-6%. Dengan demikian mayoritas tugas gereja adalah bekerja dan berperang sedangkan tugas keimaman, kepemimpinan dan yang lainnya adalah minoritas yang harus dikerjakan sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna.

"Ambisi" seorang Raja adalah menguasai sebanyak dan seluas mungkin segala sesuatunya untuk dikelola secara benar sesuai dengan kehendak Kristus, membawa kedamaian dan kesejahteraan sebesar-besarnya bagi rakyat yang dipercayakan kepadanya untuk dipimpin olehnya.
Raja Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Raja (panggilan utamanya BUKAN Raja) dapat memanfaatkan kekuatan Raja dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Mempelai yang tugasnya tampil kudus, cantik dan indah untuk memperoleh perkenanan Tuhan, dengan Raja sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Mempelainya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Raja yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka kekudusan, keintiman, perkenanan dan berbagai berkat rohani & jasmani dalam hidupnya akan semakin bertambah.

Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Pekerja, maka kepercayaan, pekerjaan-pekerjaan, kesempatan-kesempatan, tanggung jawab, skill, hikmat dan berkat-berkat jasmani akan makin ditambahkan.

Raja Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Raja lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan hikmat, pengertian dan pewahyuan melalui perenungan dan penyelidikan akan Firman Allah yang hidup. Biasanya orang tersebut malas dan merasa cukup untuk memperoleh rhema dari kotbah-kotbah secara reguler, padahal ia sering merasa butuh tambahan pengetahuan dan jawaban ketika ia menghadapi berbagai masalah baik dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan Panggilan Raja
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Raja-Raja muda di bawah kehendak Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Raja setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.


- MEMPELAI
"Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu." - Yesaya 62:5

"Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan." - Ester 2:12

"Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti." - Ester 2:17

"Jikalau hamba mendapat kasih raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan permintaan serta memenuhi keinginan hamba ... " - Ester 5:8a

"Jikalau baik pada pemandangan raja dan jikalau hamba mendapat kasih raja, dan hal ini kiranya dipandang benar oleh raja dan raja berkenan kepada hamba, maka hendaklah ... " - Ester 8:5a

Definisi Singkat
Panggilan Mempelai adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Mempelai atau Kekasih dalam sebuah komunitas pelayanan. Ia dituntut mampu memikat hati Tuhan dan memperoleh perkenanan Tuhan dengan kekudusan dan keindahan yang bahkan bisa ditampilkan di atas panggung dunia.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Ratu Ester, Maria - Saudari dari Marta dan Lazarus, Rasul Yohanes, Gereja - Umat Tuhan secara korporat.

Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Mempelai adalah seorang yang mengejar hati Tuhan dengan kekudusan, menantikan kehendak dan keputusan dengan setia, memperlakukan Tuhan dengan keintiman yang penuh keindahan, romansa, afeksi dan gairah. Seorang Mempelai memiliki kesukaan untuk diam di bawah kaki Tuhan dan piawai dalam melayani sisi keallahan Tuhan Yesus, sementara Pekerja piawai dalam melayani sisi kemanusiaan Tuhan Yesus. Dalam hal kekudusan dan hidup kudus, seorang Mempelai dikenal tidak berkompromi. Hal ini berbeda dengan seorang Raja yang karena kebijaksanaan dan kayanya pertimbangan dalam dirinya sehingga terkesan lebih berkompromi.

Mempelai sepertinya sejak awal dirancang untuk hidup kudus di atas rata-rata, menyukai keindahan dan seni juga di atas rata-rata, dan memahami dengan sepenuhnya hak dan kewajibannya sehingga dapat memperoleh perkenanan dengan legalitas yang sah.

Cara Mempelai Memperoleh Perkenan Tuhan
Seorang Mempelai memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, mengejar hati Tuhan dengan kekudusan dan keintiman yang lebih dari rata-rata. Perkenanan Tuhan adalah segalanya bagi Mempelai, setiap tindakan yang dilakukannya bagi Tuhan semata-mata untuk memikat hati Raja di atas segala raja, persis seperti seorang kekasih atau seorang isteri yang hendak menyukakan hati suaminya. "Ambisi" seorang Mempelai adalah memperoleh perkenanan Tuhan secara utuh dan memikat hati Tuhan dengan penampilannya yang indah sempurna sehingga dapat dianggap pantas menjadi kebanggaan Tuhan sendiri.
Mempelai Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Mempelai (panggilan utamanya BUKAN Mempelai) dapat memanfaatkan kekuatan Mempelai dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Pilar yang tugasnya membangun dan menjadi penopang bagi kelima panggilan lainnya di hadapan Tuhan, dengan Mempelai sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Pilarnya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Mempelai yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka iman, kesetiaan, daya tahan, hikmat dan kekayaan rohani dan jasmani serta keintiman dengan Tuhan akan semakin bertambah.

Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Tentara, maka kepekaan, kecerdasan rohani, karunia-karunia, senjata-senjata, kenaikan pangkat dan kekayaan jasmaninya akan makin ditambahkan.

Mempelai Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Mempelai lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan kemauan keras dan pemaksaan untuk rela hidup lebih kudus, lebih bergairah terhadap Kristus, tampil indah dalam kesempurnaan di hadapan Allah. Biasanya orang tersebut sulit menjaga kekudusan, sulit hidup kudus, sulit untuk diminta berpuasa, malas untuk tampil lebih baik apalagi tampil sempurna sesuai yang diminta Tuhan dalam hidupnya. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan Panggilan Mempelai
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Mempelai Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Mempelai setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.


- IMAM
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. - Ibrani 2:17

Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. - Ibrani 4:15

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. - 1 Petrus 2:9-10

Definisi Singkat
Panggilan Imam adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Imam atau Juru Damai dalam sebuah komunitas pelayanan. Ia bersedia berlutut di hadapan Allah dan manusia supaya belas kasihan Tuhan diturunkan dan murka Allah dilewatkan.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Anak Manusia - Kristus Yesus Tuhan, Imam Besar Harun, Samuel bin Elkana, Nehemia, Ezra, para abdi Allah dan imam-imam lain.

Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Imam adalah cenderung manusiawi (nilai perikemanusiaan yang lebih dari rata-rata), lebih peduli dan berbelas kasihan terhadap orang lain, paling mudah mengampuni dan rela berkorban di hadapan Allah dan orang lain. Yesus Kristus sebagai Anak Manusia yang akhirnya harus mati di atas kayu salib adalah contoh yang sempurna. Seorang Imam, pada level yang sama, mengenal Hati Bapa lebih daripada kelima panggilan lainnya. Ia juga mampu mengenali penderitaan orang lain melalui sudut pandang Hati Bapa tersebut. Kekuatannya adalah belas kasihan dan roh pengertian yang besar dalam hatinya.

Cara Imam Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Imam memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Hati Bapa, Roh Kudus dan penderitaan tanpa mempertanyakan apapun yang Tuhan perintahkan setiap kali. Ia mampu memandang kemanusiawian Gereja dari sudut pandang keilahian Tuhan dengan tepat. "Ambisi" seorang Imam adalah mendapati bahwa belas kasihan, pengampunan, pertobatan dan keselamatan yang dari Allah tergenapi atas kaum dan bangsanya sekaligus dijauhkan dari cawan murka Allah.

Imam Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Imam (panggilan utamanya BUKAN Imam) dapat memanfaatkan kekuatan Imam dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Pekerja yang tugasnya adalah dengan giat dan kerja keras menyediakan pra-sarana dan sarana bagi misi Kerajaan Allah dalam berbagai bidang dan level, dengan Imam sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Pekerjanya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Imam yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka tanggung jawab, pekerjaan, skill, upah dan teritori yang berkaitan dengan pekerjaannya akan semakin ditambahkan dan diperluas.

Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Mempelai, maka kerinduan, keintiman, perkenanan, roh takut akan Allah dan kekudusan dalam hidupnya akan terus meningkat.

Imam Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Imam lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan pengenalan akan Hati Bapa lebih dalam lagi, roh belas kasihan dan kerelaan menderita seperti Domba Kristus. Biasanya orang tersebut kurang memiliki belas kasihan, lebih sulit mengampuni, tegas bahkan kadang cenderung kejam. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan Panggilan Imam
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Imam Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Imam setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.


- PILAR / SOKOGURU
"Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorangpun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu." - Perkataan Bani Het kepada Abraham, 2.000 tahun SM - Kejadian 23:6

"Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru." - Wahyu 3:12

"Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem, keturunanmu kiranya menjadi seperti keturunan Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda oleh karena anak-anak yang akan diberikan TUHAN kepadamu dari perempuan muda ini!" - Rut 4:11-12

"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." - Matius 16:17-19

Definisi Singkat
Panggilan Pilar adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Pilar atau Sokoguru dalam sebuah komunitas pelayanan. Biasanya ia membangun dari awal dan menjadi penopang bagi panggilan-panggilan lainnya dalam mengembangkan Kerajaan Allah di tempat yang telah ditetapkan.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Rut, Rasul Petrus

Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Pilar adalah bahwa ia dipisahkan secara permanen dari identitas maupun komunitasnya yang semula. Abraham dipanggil keluar dari Ur-Kasdim, Rut menanggalkan kebangsaan dan allahnya, begitu juga Rasul Petrus. Seorang Pilar sangat tekun mengikut, sangat sabar menantikan (kehendak) Tuhan, sangat tenang - memiliki iman yang di atas rata-rata karena pengalamannya berjalan bersama Tuhan yang begitu nyata; ia juga bisa dipercaya, sangat setia dalam segala situasi dan segala perkara.

Ia sepertinya sejak awal dirancang untuk menanggung lebih banyak tanggung jawab dan penderitaan juga memiliki daya tahan yang di atas rata-rata, itu sebabnya, pada level yang sama, ia memiliki pengenalan akan Tuhan daripada kelima panggilan lainnya. Sikap hatinya cenderung lebih pleghmatis ketimbang kelima panggilan lainnya.

Cara Pilar Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Pilar memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus dan penderitaan tanpa mempertanyakan apapun yang Tuhan perintahkan setiap kali. Ia mampu berdiam diri berjam-jam tanpa mengeluh untuk menantikan respon Tuhan. Hal ini sudah menjadi kebiasaan yang sudah dibentuk sejak awal bahkan tanpa disadari sebelumnya. "Ambisi" seorang Pilar adalah didapati oleh Tuannya bahwa ia setia sampai akhir.
Pilar Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Pilar (panggilan utamanya BUKAN Pilar) dapat memanfaatkan kekuatan Pilar dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Imam yang tugasnya mendamaikan dan menaruh belas kasihan bagi orang lain di hadapan Tuhan, dengan Pilar sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Imamnya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Pilar yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka pengenalan akan Tuhan dan belas kasihan serta berkat-berkat rohani keimamannya akan bertambah-tambah.

Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Raja, maka hikmat, pengertian, pewahyuan serta kemampuan melipatgandakan dan perluasan teritori akan ia terima sejalan dengan respon sikap hatinya.

Pilar Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Pilar lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan iman dan kerelaan menderita bersama Kristus. Biasanya orang tersebut sulit untuk percaya dan menyerah dalam kehendak Kristus, pikiran manusiawinya masih lebih dominan daripada iman pengenalannya akan Tuhan. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan Panggilan Pilar
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Pilar Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Pilar setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.


- TENTARA / PRAJURIT
"Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya." - Bilangan 14:24

"Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." - Kisah Para Rasul 13:22

"Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?" - Yoel 2:11

"Seperti pahlawan mereka berlari, seperti prajurit mereka naik tembok; dan mereka masing-masing berjalan terus dengan tidak membelok dari jalannya." - Yoel 2:7

"Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya." - 2 Timotius 2:3-4

Definisi Singkat
Panggilan Tentara adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Tentara atau Prajurit dalam sebuah komunitas pelayanan. Dirancang untuk berdiri di garis depan dari seluruh bala tentara-Nya, bergerak maju menerobos pertahanan musuh, menduduki daerah musuh dan menjarah seluruh kekayaan musuh.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Yosua bin Nun, Kaleb bin Yefune, Yefta - Orang Gilead, Raja Daud, Yonatan bin Saul bin Kish, Rasul Paulus

Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Tentara adalah bahwa ia mengabdi secara total (sepenuhnya), berani mati, berani ambil resiko, suka berkonfrontasi (secara terbuka) dan tahan menderita. Memiliki mental kepahlawanan dan jiwa yang sama sekali berbeda dari kebanyakan orang. Dalam hal karunia-karunia roh, kelompok Tentara biasanya lebih mengenal dan lebih akrab dengan fenomena-fenomena alam roh (gaib) seperti penglihatan-penglihatan, mimpi-mimpi bahkan efek sensasi secara fisik dari berbagai manifestasi alam roh.

Tentara pada level awal cenderung bernalar rendah, hal ini baik karena ia dituntut untuk taat secara total tanpa memikirkan resiko yang akan maupun sedang dihadapi. Namun semakin tinggi levelnya, maka strategi dan ketangkasannya berperang akan semakin hebat.

Sejak awal pertobatannya, Tentara menyadari bahwa hidupnya bukanlah dirinya lagi melainkan untuk Kristus. Ia percaya bahwa kehidupan setelah keselamatan adalah kesempatan kedua yang mungkin tidak akan terulang lagi, seperti orang yang dihidupkan dari kematian (jasmani). Itu sebabnya bahwa kematian tidaklah menjadi halangan baginya untuk terus maju dalam kegerakan bersama Allah.

Cara Tentara Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Tentara memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, mengejar hati Tuhan dengan lebih gigih daripada kelima panggilan lainnya, serta mengikuti dan berjuang dengan sepenuhnya tanpa memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya. Gelora (passion) adalah segalanya bagi Tentara, setiap tindakan yang dilakukannya bagi Tuhan tidak boleh tidak disertai dengan gelora cinta di hatinya. Tentara adalah pelaksana yang terencana, sementara Raja adalah perencana yang terlaksana. "Ambisi" seorang Tentara adalah memuaskan hati Komandannya.
Tentara Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Tentara (panggilan utamanya BUKAN Tentara) dapat memanfaatkan kekuatan Tentara dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Raja yang bertugas dengan hikmat dan pengertian untuk memerintah dengan bijak, melipatgandakan benih dan talentah serta memperluas teritori semua yang dipercayakan di hadapan Tuhan, dengan Tentara sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Rajanya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Tentara yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka hikmat, pengertian, pewahyuan ilahi, kekayaan jasmani, perluasan teritori bahkan keteladanannya akan semakin bertambah-tambah.

Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Imam, maka karunia-karunia rohani, jarahan, kedudukan rohani, jiwa-jiwa yang diselamatkan akan semakin banyak ditambahkan kepadanya.

Tentara Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Tentara lemah atau terlemah, maka orang tersebut harus mempelajari berbagai hukum dan strategi peperangan (rohani) yang tertulis terutama pada Kitab-Kitab Perjanjian Lama, Kitab Kisah Para Rasul dan Surat-Surat Rasul Paulus. Biasanya orang tersebut sulit untuk mengerti dan menerima bahwa kuasa secara alam roh bahkan lebih nyata daripada alam jasmani. Juga bahwa dalam alam roh ada protokoler-protokoler yang memang harus ditaati dan diikuti dengan pengertian yang benar. Padahal Alkitab (Efesus 6:12) jelas menulis bahwa perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan Panggilan Tentara
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Tentara Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Tentara setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.


- IMAM
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. - Ibrani 2:17

Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. - Ibrani 4:15

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. - 1 Petrus 2:9-10

Definisi Singkat
Panggilan Imam adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Imam atau Juru Damai dalam sebuah komunitas pelayanan. Ia bersedia berlutut di hadapan Allah dan manusia supaya belas kasihan Tuhan diturunkan dan murka Allah dilewatkan.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Anak Manusia - Kristus Yesus Tuhan, Imam Besar Harun, Samuel bin Elkana, Nehemia, Ezra, para abdi Allah dan imam-imam lain.

Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Imam adalah cenderung manusiawi (nilai perikemanusiaan yang lebih dari rata-rata), lebih peduli dan berbelas kasihan terhadap orang lain, paling mudah mengampuni dan rela berkorban di hadapan Allah dan orang lain. Yesus Kristus sebagai Anak Manusia yang akhirnya harus mati di atas kayu salib adalah contoh yang sempurna. Seorang Imam, pada level yang sama, mengenal Hati Bapa lebih daripada kelima panggilan lainnya. Ia juga mampu mengenali penderitaan orang lain melalui sudut pandang Hati Bapa tersebut. Kekuatannya adalah belas kasihan dan roh pengertian yang besar dalam hatinya.

Cara Imam Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Imam memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Hati Bapa, Roh Kudus dan penderitaan tanpa mempertanyakan apapun yang Tuhan perintahkan setiap kali. Ia mampu memandang kemanusiawian Gereja dari sudut pandang keilahian Tuhan dengan tepat. "Ambisi" seorang Imam adalah mendapati bahwa belas kasihan, pengampunan, pertobatan dan keselamatan yang dari Allah tergenapi atas kaum dan bangsanya sekaligus dijauhkan dari cawan murka Allah.

Imam Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Imam (panggilan utamanya BUKAN Imam) dapat memanfaatkan kekuatan Imam dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Pekerja yang tugasnya adalah dengan giat dan kerja keras menyediakan pra-sarana dan sarana bagi misi Kerajaan Allah dalam berbagai bidang dan level, dengan Imam sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Pekerjanya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Imam yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka tanggung jawab, pekerjaan, skill, upah dan teritori yang berkaitan dengan pekerjaannya akan semakin ditambahkan dan diperluas.

Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Mempelai, maka kerinduan, keintiman, perkenanan, roh takut akan Allah dan kekudusan dalam hidupnya akan terus meningkat.

Imam Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Imam lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan pengenalan akan Hati Bapa lebih dalam lagi, roh belas kasihan dan kerelaan menderita seperti Domba Kristus. Biasanya orang tersebut kurang memiliki belas kasihan, lebih sulit mengampuni, tegas bahkan kadang cenderung kejam. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan Panggilan Imam
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Imam Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Imam setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.

 Jadi mulai dari kau membaca 6 Panggilan TUHAN saat ini, kau harus berdoa untuk Destinymu. Apa panggilanmu, kau harus mengerjakan apa, semuanya tanyakan. Dan selamat terbang bersama TUHAN dan RAJA kita YESUS KRISTUS. Dan yang terpenting dan inti dari semua panggilan ini adalah Hati Hamba yang siap mengatakan HINENI setiap TUHAN

Raphael Primantoro H.S (kenzaki kazuma)
Sumber: http://ilovejesus-ministry.blogspot.com/2012/11/6-panggilan-tuhan.html